Sejarah Bangunan Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Balai Besar Bandung atau yang kini dikenal dengan Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero) terletak di Landraad Weg (Jl. Perintis Kemerdekaan). Lokasi ini awalnya masih berupa penginapan bernama Villa Maria. Berdasarkan peta yang dikeluarkan Biro Topografi Hindia Belanda tahun 1905, Villa Maria masih berupa satu bangunan utama menghadap gerbang masuk (kini menjadi kantor Direktur Utama, Gedung B1).

1 Lokasi Kantor Pusat KAI editLokasi Kantor Pusat KAI tahun 1905, tampak masih berupa vila/penginapan. (Sumber: maps.library.leiden.edu)

Perusahaan kereta api dan trem Negara, Staatsspoor en Tramwegen (SS en Tr) secara bertahap mulai menempati bekas Villa Maria sejak tahun 1916. Kantor pusat Westerlijnen yang tadinya berada di sebelah selatan Stasiun Bandung Jl. Maarschalk (sekarang Jl. Stasiun Selatan), Perpustakaan SS en Tr di Jl. Molenvliet Oost No. 3 (Jl. Hayam Wuruk Jakarta Pusat) berangsur-angsur dipindah ke kantor pusat baru. Sebagai kantor pusat, SS tentu membutuhkan ruangan-ruangan administrasi baru. Oleh karena itu di bekas taman sekeliling eks-penginapan dibangun gedung tambahan sebagai kantor unit-unit SS en Tr tahun 1918 (seperti gedung A dan auditorium).

2 Lukisan Kantor Pusat editLukisan Kantor Staatsspor en Tramwegen, terlihat Pendopo, Ruang Auditorium, dan Gedung Sekper.

Kepindahan Hoofdinspecteur (direktur utama) terjadi pada bulan Agustus 1923 dan proses kepindahan selesai seluruhnya pada tahun 1924. Sejak tahun 1924 hingga selanjutnya kendali perusahaan kereta api negara (di Jawa dan Sumatra) berlangsung dari kota Bandung. Tahun 1927, SS en Tr melakukan perluasan kantor dengan membangun beberapa gedung. Pada Kantor Pusat Bandung terdapat bunker bawah tanah yang diperuntukan sebagai tempat penyimpanan dokumen dan aset-aset perusahaan.

3 Proses Perluasan Kantor editProses perluasan Kantor Staatsspor en Tramwegen (SS en Tr) tahun 1927. (Sumber: colonial.architecture.edu)

4 Pembangunan Kantor edit
Pembangunan gedung perkantoran Staatsspor en Tramwegen (SS en Tr) tahun 1927. (Sumber: colonial.architecture.edu)

5 Pintu Masuk Kantor edit
Pintu masuk Kantor SS en Tr dimana terlihat vila yang digunakan sebagai inspektur kepala SS en Tr, tahun 1927. (Sumber: Het Indische Spoorin Oorlogstijd)

50 Tahun Staatsspor en Tramwegen (SS en Tr)

Perusahaan kereta api Negara Staatsspor en Tramwegen (SS en Tr) merayakan ulang tahun ke-50 pada tanggal 8 April 1925. Sebagai bentuk perayaan dibangunlah sebuah monumen di depan pendopo kepala inspektur SS en Tr. Monumen tersebut terbuat dari beton yang dihiasi roda bersayap dari perunggu. Dalam huruf-huruf logam, sebuah prasasti tergores di bagian tengah dengan ukiran di kedua sisinya. C.P. Wolf Schoemaker merupakan dewan juri dalam pembuatan monumen tersebut. Peresmian dilaksanakan pada tanggal 20 November 1926.

6 Monumen Peringatan 50th Perusahaan editMonumen peringatan 50 tahun perusahaan SS en Tr. (Sumber: javapost.nl)

 

7 Pembukaan Monumen editPembukaan monumen di lokasi markas besar SS en Tr pada tanggal  20 November 1926 (Sumber: javapost.nl)

8 Pekerja edit
Pekerja yang penasaran sedang melihat monumen peringatan selama pembukaan berlangsung. (Sumber: javapost.nl)

Paska pengambilalihan Balai Besar Bandung dari tangan Jepang, monumen peringatan 50 tahun SS en Tr dibongkar dan diganti dengan Monumen Pahlawan Kereta Api. Monumen tersebut sebagai bentuk prasasti untuk mengenang para pekerja dan pahlawan yang telah gugur dalam menunaikan tugas dan dharma bakti terhadap nusa dan bangsa selama revolusi fisik (1945-1950).

Pengambilalihan Balai Besar Bandung

17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Di dalamnya dinyatakan, bahwa hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Beberapa aset vital mulai diambil alih, salah satunya perkeretaapian. Setelah sukses mengambil alih perkeretaapian di Jakarta, ribuan pekerja kereta api memenuhi Balai Besar Bandung (saat ini Kantor Pusat KAI) sejak pagi hari tanggal 28 September 1945. Bersama dengan perwakilan dari Jakarta, beberapa pemuda yang ditunjuk massa di luar langsung masuk ke dalam ruangan pimpinan jawatan.

9 Upacara Pekerja editRatusan pekerja kereta api bersama pemuda memenuhi halaman depan kantor pusat Bandung menanti rekan-rekan mereka berunding dengan pimpinan tentara Jepang di ruangan direktur pada 28 September 1945. Setelah Jepang pergi bendera Indonesia untuk pertama kalinya dikibarkan bersamaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di halaman depan kantor pusat. (Sumber: DKARI, Setahoen Merdeka, 1946)

Pada 30 September 1945 bertempat di kantor pusat Bandung diadakan rapat pimpinan. Dalam rapat permusyawaratan antar perwakilan kantor daerah kereta api dari Jakarta, Semarang, dan Surabaya itu para perwakilan menyepakati membuat manajemen  baru untuk menggantikan yang lama. Dalam sebuah rapat paska pengambilalihan, di bangunan utama ini Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) dibentuk oleh segenap karyawan kereta api pada 30 September 1945.

Sumber:

  • Colonialarchitecture.eu
  • Jan de Bruin, Het Indische Spoor in Oorlogstijd
  • Javapost.nl
  • Madjalah DKA, Setahoen Merdeka
  • library.leiden.edu
  • Poerbahadisaputro, Mosaik Perjuangan Kereta Api 1945: Balai Besar KA Bandung Mengungsi
  • P.G.A Voskuil, Bandoeng Beeld vaan Een Stad
  • A Reitsma, Boekoe Peringatan dari Staatsspoor en Tramwegen di Hindia Belanda 1875-1925